ANEH! Font di Skripsi Jokowi Dibandingkan, Kampus Terbaik di Dunia Masih Gunakan Mesin Ketik Tapi Punya Jokowi Kok Sudah Canggih?

- Selasa, 13 Mei 2025 | 18:10 WIB
ANEH! Font di Skripsi Jokowi Dibandingkan, Kampus Terbaik di Dunia Masih Gunakan Mesin Ketik Tapi Punya Jokowi Kok Sudah Canggih?




GELORA.ME - Keaslian ijazah milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi saat ini masih dipertanyakan. 


Sejumlah tokoh pun semakin vokal dalam mempertanyakan ijazah tersebut, salah satunya adalah ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar.


Rismon Sianipar bersama Roy Suryo dan dokter Tifa sebelumnya menilai jika ada banyak kejanggalan dalam skripsi yang ditulis oleh Jokowi. 


Ketiganya pernah mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) guna mengecek skripsi Jokowi yang berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta.


Menurut mereka, lembar pengesahan pada skripsi Jokowi tidak memiliki tanda tangan dosen pembimbing yang lengkap. 


Padahal, tanda tangan tersebut bersifat krusial pada sebuah skripsi karena menunjukkan bahwa skripsi tersebut telah disetujui.


Tak hanya itu, Universitas Gadjah Mada juga menyebut jika Jokowi mengikuti wisuda terlebih dahulu, baru menyerahkan skripsinya sehingga belum lengkap. 


Pernyataan itu pun dipertanyakan oleh sejumlah alumni UGM karena janggalnya persyaratan dalam mengikuti wisuda.


Melalui akun X resmi miliknya @SianiparRismon, Rismon Sianipar juga menyoroti font atau jenis huruf yang digunakan pada halaman awal skripsi tersebut. 


Terlihat bahwa skripsi itu menggunakan jenid huruf Times New Roman. Jenis font itu sebelumnya pun menjadi sorotan publik.


Namun, menurut Rismon Sianipar, tahun kelulusan Jokowi kala itu belum tersedia jenis font seperti itu.


Di sisi lain, Rismon Sianipar juga mengunggah lembar pengesahan pada skripsi di salah satu kampus terbaik di dunia, yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT).


Meskipun sama-sama dibuat pada 1985, tetapi lembar pengesahan skripsi yang dibuat oleh mahasiswa di MIT masih menggunakan mesin ketik.


"Di MIT 1985, lembar pengesahan masih menggunakan IBM Electric Typewriter. Namun di UGM, Joko Widodo sudah menggunakan MS.Word yang belum ada tahun 1985. Sudahlah Jokowi, mengaku saja, rakyat tentu memaafkan kok!" tulis Rismon Sianipar pada keterangan pada unggahannya.


IBM Electric Typewriter sendiri merupakan seri awal mesin ketik elektrik yang diproduksi oleh IBM.


Saat ditelusuri, Times New Roman dijadikan font default di Microsoft Word pada 1993 dengan dirilisnya Word 6.3. 


Font ini juga disertakan dengan Windows 3.1 pada 1992, sehingga mudah diakses oleh pengguna PC. 


Font tersebut kemudian menjadi font default di Microsoft Word hingga 2007, saat digantikan oleh Calibri.


👇👇



Unggahan itu pun menuai beragam tanggapan dari publik. Tak sedikit warganet yang masih mencurigai keaslian ijazah Jokowi.


"Menyimak lembar pengesahan tersebut. Tentu akan menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat dan tentunya harus dimaklumi," komentar @opin***********


"Memaafkan dong, tapi konsekuensi hukum tetap harus diproses. Kecuali waktu Jokowi jadi presiden berprestasi, sejahterakan rakyat, lah ini hukum diacak-acak, kroni-kroninya yang tambah kaya, utang nambah. Enak aja!" tambah @all_*****


"Ikut merasakan kerumitan dan susah payah keponakan yang membuat skripsi. Sungguh keterlaluan dan memalukan bila ijazah mantan Presiden Republik Indonesia ini ternyata bener-bener palsu dan penuh rekayasa," timpal @batm********


"Waduh, MIT perlu banyak belajar ke UGM. Belajar melompat ke masa depan," sambung @martin********


"Perkara ijazah ini nggak habis habis yaa... apa susahnya sih Jokowi tinggal kasih lihat ijazah aslinya, biar nggak bikin kegaduhan terus," tulis @cou*******


Sumber: Suara

Komentar