GELORA.ME - Direktur Quantum Akhyar Institute Ustaz Adi Hidayat (UAH) kembali meluncurkan program beasiswa pendidikan luar negeri jenjang S1 hingga S3 bagi generasi muda Indonesia. Program ini menyediakan kuota hingga 250 penerima beasiswa, dengan seluruh biaya ditanggung penuh tanpa pungutan sepeser pun.
“Seluruhnya gratis. Dari pendaftaran, tiket pemberangkatan, kuliah, sampai kembali ke Indonesia untuk mengabdi di daerah masing-masing,” kata Ustaz Adi Hidayat dalam video resmi di kanal YouTube-nya, Kamis (1/5/2025).
Beasiswa ini ditujukan bagi pemuda-pemudi Indonesia yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Negara tujuan beasiswa akan beragam, dan seleksi dilaksanakan secara bertahap. Informasi teknis pendaftaran akan diumumkan melalui akun Instagram @adihidayatofficial, termasuk tautan formulir, aplikasi, serta jadwal seleksi.
Adapun dua syarat utama untuk mendaftar, yakni:
- Kemampuan aktif berbahasa Arab. UAH menegaskan, calon pelamar wajib sudah fasih secara aktif, bukan sekadar memahami secara pasif. “Kalau belum memenuhi kriteria ini, jangan dipaksakan. Belajar dulu dan ambil kesempatan di tahun depan,” ujarnya.
 - Hafalan Al-Qur’an minimal 15 juz. Syarat ini bersifat prioritas, namun pelamar dengan hafalan 10 juz masih diperbolehkan mengikuti seleksi.
 
Program beasiswa ini juga dibatasi usia maksimal 21–22 tahun untuk jenjang S1. Seleksi pertama akan digelar melalui Zoom, dilanjutkan dengan tes tertulis dan lisan yang disupervisi langsung oleh pemberi beasiswa dari negara tujuan.
“Ini ikhtiar kami untuk membangun bangsa dengan sumber daya manusia unggul, dan semua dijalankan dengan niat ibadah. Semoga menjadi jalan kemakmuran yang diridai Allah,” ujar UAH.
Program ini merupakan lanjutan dari gerakan “Indonesia Menanam” yang digagas UAH sebelumnya, sebagai bagian dari upaya mendorong kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.
Sumber: inilah
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ray Rangkuti Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Ini Alasannya
Cara Menulis Artikel SEO yang Ramah Pembaca dan Mesin Pencari
Gubernur Riau Abdul Wahid Diperiksa KPK, 10 Orang Ditangkap dalam OTT
Indonesia Tak Impor Beras 2025? Mentan Beberkan Data BPS & Strategi Pencapaiannya