Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tidak mengubah posisi politik PDIP pada pemerintahan 2024-2029. PDIP yang dipimpin Megawati akan tetap berada di luar pemerintahan.
Diungkap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, keputusan PDIP menjadi oposisi semata-mata sebagai bentuk pengawasan agar pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan efektif.
“Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat,” kata Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Dalam pertemuan di rumah Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Megawati memastikan keputusan berada di luar lingkaran kekuasaan justru sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.
"Jika dianggap perlu, silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi,” lanjut Muzani meneruskan pesan Mega saat bertemu Prabowo.
"Jadi prinsipnya Ibu Megawati juga berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di rumah Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat/Ist
Artikel Terkait
Frugal Innovation Digital: Penggerak Ekonomi Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045
Spin-Off UUS BTN dan CIMB Niaga Ditarget Rampung Akhir 2025, Ini Tujuannya
Trump Tuduh Rusia & China Uji Coba Senjata Nuklir, Ini Faktanya
OPEC+ Hentikan Kenaikan Produksi Minyak Awal 2026, Ini Alasan dan Dampaknya