Danantara Kental Bau Politis: 'Akan Berakhir Tragis?'
Sebenarnya, RI sudah punya investment company, sebelum adanya Danantara. Namanya INA. Berdiri 2021. So far kinerjanya sangat baik.
Rahasianya? CEO, CIO dan Chief Risk 100% swasta murni, jebolan global investment company dan lulusan top univ di amrik. Sama sekali gak ada bau politisnya.
Kalau lihat track record pengelola inti INA, tampaknya mereka lebih hebat dibanding Trio Pengelola Danantara.
Pemilihan Roslan dan Pandu jelas sangat politis. Bukan dari seleksi profesional.
Beda dengan pemilihan direksi INA. 100% gak ada unsur politik. Dulu seleksinya dilakukan lembaga rekrutmen profesional.
Pemilihan Rosan dan Pandu yang sarat politis ini agak jadi ganjalan danantara.
Harapannya mereka segera hire para profesional dengan kaliber top seperti para pengurus INA.
Kalau perlu Danantara segera kolab dg INA.
Meski jauh lebih kecil, team manajemen INA terlihat dikelola dg sangat profesional.
Maklum semua pengelolanya mantan top executive di berbagai multi national companies. Dan again, dulu rekrutmennya benar-benar bersih dari nuansa politis.
Apakah duet Rosan dan Pandu akan sukses kelola Danantara? Ini amat bergantung pada rekrutmen team kunci yg akan bantu mereka.
Saran saya mereka sewa jasa headhunter untuk rekrut top financial guys RI yg selama ini kerja di global companies yg punya tata kelola kelas dunia.
๐๐
Pemilihan ketua yg riskan gininih, akhirnya yg bikin orangยฒ Ndak percaya, akhirnya mending pilih ganti bank aj
โ RimuruRuminas (@BattlerUshiro67) February 24, 2025
Pas udah hire profesional eh tiap kebijakan mereka harus lewat persetujuan tetua-tetua itu juga heheheheh
โ Putra Nasution (@rzkiypratama) February 24, 2025
Artikel Terkait
Ancaman Hercules Jika Kang Dedi Tak Rangkul Ormas, Bisa Suruh 50.000 Orang Geruduk Gedung Sate
Lapor Sendiri Soal Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Persilakan Polisi Periksa Keaslian Ijazahnya
Bejat! Pria Paruh Baya di Wonogiri Setubuhi Bocah Kelas 6 SD di Rumah Korban Sudah 7 Kali
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin