Efisiensi besar-besaran terhadap anggaran negara merupakan langkah korektif Presiden Prabowo Subianto demi menutup kebocoran yang selama ini terjadi.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didin S Damanhuri mengurai, kebocoran anggaran negara telah menjadi masalah serius sejak lama. Hal inilah yang sedang diatasi Presiden Prabowo dengan efisiensi sebesar Rp306 triliun.
Menurutnya, angka tersebut masih menyisakan ruang fiskal cukup besar dari total APBN Rp3.600 triliun.
“Prabowo tak cukup melakukan efisiensi dari aspek perjalanan dinas, melainkan juga harus menemukan sumber-sumber kebocoran yang berhubungan dengan korupsi dan korupsi terselubung,” kata Didin dalam keterangan tertulisnya, Senin, 10 Februari 2025.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai positif kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo. Kebijakan tersebut memberi pesan kepada aparatur pemerintah di semua Kementerian/Lembaga dan daerah untuk realistis terhadap kondisi keuangan negara saat ini.
"Dengan efisiensi anggaran, presiden ingin memastikan tata kelola pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan efektif di sepanjang tahun anggaran berjalan," tegas pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto/Net
Artikel Terkait
Foto Rahasia Epstein Dibuka: Trump, Clinton, Bill Gates Terseret Skandal
Forum Kiai NU Jawa Desak MLB PBNU, Usul Rhoma Irama Masuk Kepengurusan
Kim Jong-un Eksekusi 30 Pejabat: Hukuman Mati Gagal Tangani Banjir Korea Utara
Kritik SETARA Institute: Perpol Kapolri No. 10/2025 Dinilai Abaikan Putusan MK dan Hambat Reformasi Polri