Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani

- Jumat, 07 Februari 2025 | 11:50 WIB
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani




GELORA.ME  - Israel perlu memulai persiapan menghadapi kemungkinan tsunami besar, ungkap Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional dalam pertemuan dengan badan-badan tanggap darurat dan beberapa kementerian pemerintah pada Rabu (5/2/2025), The Times of Israel melaporkan.


Tsunami pernah melanda wilayah pendudukan Israel di masa lalu, dan para ahli memperingatkan bahwa hal serupa bisa terjadi lagi.


Meskipun tidak mungkin memprediksi kapan dan di mana tsunami berikutnya akan terjadi, atau seberapa parah banjir yang akan ditimbulkannya, risiko meningkat seiring dengan aktivitas seismik yang kian bertambah, seperti gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Yunani.


Di Kepulauan Santorini, ribuan gempa bumi kecil tercatat dalam beberapa hari terakhir.



Gempa-gempa tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa gempa bumi besar akan segera terjadi, yang bisa memicu tsunami di Mediterania.


Namun, Israel dapat segera mengeluarkan peringatan jika gelombang tsunami terdeteksi.


Israel juga telah memasang sensor tsunami di berbagai lokasi sepanjang pantai.


Memahami Ancaman Tsunami


Tsunami adalah serangkaian gelombang sangat panjang yang biasanya disebabkan oleh gempa bumi.


Ketika gelombang ini mencapai perairan dangkal, ukurannya dapat meningkat secara signifikan dan menghantam pantai dengan kekuatan besar.



Gelombang tsunami dapat terus datang selama berjam-jam, dan gelombang pertama belum tentu yang terbesar atau paling merusak.


Banjir di daratan dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.


Jika peringatan tsunami dikeluarkan, penduduk pesisir harus mengikuti rute evakuasi yang telah dipetakan oleh otoritas setempat.



Kota-kota seperti Haifa telah mengembangkan rencana evakuasi lengkap dengan rambu-rambu yang jelas untuk mengarahkan penduduk ke lokasi yang aman.


Pejabat juga menyarankan agar penduduk mengungsi dengan berjalan kaki, bukan menggunakan kendaraan, agar jalanan tetap terbuka untuk petugas tanggap darurat.



Komando Front Dalam Negeri mendesak keluarga untuk bersiap dengan mendiskusikan potensi tsunami, membuat rencana darurat, dan memastikan setiap anggota keluarga mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika ada bahaya.


Membiasakan diri dengan rencana evakuasi lokal dan mengetahui rute terdekat dari rumah atau tempat kerja dapat menyelamatkan nyawa.

Halaman:

Komentar