Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunSolo.com pada Jumat (5/7/2024), DSKS telah bertemu dengan penyelenggara dan manajemen Solo Paragon Mall beserta sejumlah pemangku wilayah kemarin Kamis (4/7/2024).
Pertemuan ini dihadiri Ketua DSKS Ustadz Abdurrahim Ba’asyir Bersama Humas DSKS Ust. Endro Sudarsono dengan ditemani oleh Gus Burhanudin Hilal Sebagai utusan dari MUI Surakarta bertemu dengan management Paragon Mall dan panitia Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakapolres Surakarta AKBP Catur Cahyono bertempat di Lobby Hotel Paragon Solo.
Dalam keterangan tersebut, Abdurrahim Ba’asyir menyampaikan apresiasinya atas respon dan tanggapan positif pihak management Solo Paragon dalam menyikapi keberatan Umat Islam Surakarta dalam bentuk upaya melakukan pembatasan dan pemasangan tirai pada acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon.
Pihaknya juga menekankan bahwa tidak pernah meminta acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon dihentikan atau dibubarkan dan menghormati jika acara tersebut dilanjutkan sesuai agendanya.
Keputusan menutup acara tersebut secara sementara di pagi hari pada tanggal 3 Juli 2024 adalah keputusan yang diambil oleh pihak panitia sendiri setelah mereka berkomunikasi dengan pihak berwenang dimana DSKS tidak terlibat sama sekali dalam pertemuan tersebut.
Perwakilan dari Event Organizer (EO) Jangkrik, Ken pun bersyukur bisa melanjutkan kembali festival kuliner yang melibatkan 34 tenant dari berbagai daerah tersebut. Kuliner khas Tionghoa dihadirkan dari Bali, Medan, Surabaya, Semarang, Ujung Pandang, Pontianak, Manado, Bangka, Singkawang, Tangerang hingga Jakarta.
"Intinya kami berterima kasih acara boleh berjalan lagi," ucapnya.(*)
Sumber: tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya