Sebagai informasi Ubaydillah sendiri merupakan tokoh yang diklaim golongan Ba’alawi sebagai datuk atau nenek moyang habib di Indonesia. Hingga kini garis keturunannya masih terus digunakan. Adapun, nama Ba’alawi diambil dari nama anak Ubaydillah yakni, Alawi.
“Dikatakan Alawi ini anak dari Ubaydillah, dan Ubaydillah ini disebut anak Ahmad bin Isa. Tapi manuskrip di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat (nama Alawi dan Ubaydillah),” terangnya.
Imad menduga manuskrip pada abad ke-9 yang ditulis oleh tokoh Ba’alawi, Ali Bin Abu Bakar As-Sakran merupakan hasil rekayasa.
“Karena pengakuan itu baru ada di abad ke-9, maka kemudian pengakuan mereka (Ba’alawi) sebagai keturunan nabi dimulai di abad ke-9. Hal itu dibangun sampai sekarang,” kata Imad.
“Bahkan, akhir-akhir ini orang yang mengatakan mereka (Ba’alawi) bukan keturunan Nabi Muhammad SAW dibilang orang aneh. Padahal, orang yang mengaku turunan nabi itu lah yang aneh,” pungkasnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Erick Thohir Buka Suara Soal Kegagalan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Ammar Zoni Terlibat Jual-Beli Narkoba di Lapas, Benarkah Bakal Dipindah ke Nusakambangan?
Patrick Kluivert Murka! Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 Usai Ditaklukkan Irak
Gaza Butuh Rp 881 Triliun untuk Bangkit Kembali, Ini Rincian Dana Rekonstruksinya