Dikutip dari NHK, mobilisasi tersebut dilakukan karena pasukan Ukraina semakin berkurang karena peperangan tak seimbang melawan Rusia.
Undang-Undang terbaru Ukraina melarang laki-laki berusia antara 18 dan 60 tahun meninggalkan negara itu sejak dimulainya perang.
Namun bulan lalu mereka menerapkan peraturan baru untuk menindak para penghindar wajib militer.
Mereka mengharuskan laki-laki dalam usia berperang untuk mendaftarkan alamat dan informasi keluarga mereka kepada militer paling lambat tanggal 16 Juli.
Pejabat pertahanan mengatakan sekitar 2 juta dari sekitar 4 hingga 5 juta pria yang memenuhi syarat telah menyelesaikan pendaftaran mereka.
Lembaga survei dari firma riset independen, Kyiv International Institute of Sociology, bertanya kepada masyarakat apakah mereka “mendukung” undang-undang tersebut.
Tiga puluh empat persen responden mengatakan mereka “sepenuhnya” atau “agak” setuju. Lima puluh dua persen mengatakan mereka “sepenuhnya” atau “agak” tidak setuju.
Lembaga jajak pendapat mengatakan Presiden Volodymyr Zelensky, khususnya, telah mengalami penurunan peringkat persetujuan terhadap undang-undang tersebut
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Aksi Buruh Tolak UMP Jakarta 2026: 1.392 Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan
Lisa Mariana Sedot Lemak Demi Eropa, Sindir Aura Kasih? Fakta & Kontroversi Terbaru
Pengalaman Beralih ke SafeW: Solusi Komunikasi Aman untuk Kolaborasi Tim
Kebijakan Jokowi untuk WN China: Dampak, Kontroversi, dan Urgensi Evaluasi