Idealnya kalau satu geng mereka saling kenal dan rnggak logis kalau satu geng satu kampung rumahnya," beber Budi. Budi juga mengatakan bahwa para narapidana itu pernah mengaku bahwa mereka bukanlah pembunuh Vina dan Eky.
"Ada napi kasus Vina itu, dia curhat ke saya, ngobrol bahwa dia itu bukan pembunuhnya. Mereka yang tujuh orang, saya tanya loh kenapa kalian bukan pelakunya tapi ada di sini?" kata Budi.
Dalam pengakuannya, Budi menyebut para narapidana tersebut mendapatkan perlakuan kasar selama diperiksa.
"Mereka bilang waktu proses BAP saya digulung habis, artinya mereka ini mendapat perlakuan kekerasan oleh petugas di polres maupun di polda untuk mengakui apa yang mereka tidak lakukan, itu kan lucu," ungkap Budi. "Yang lucunya lagi, kenapa pengacara tidak membela Anda.
Itu kan bagian dari pengacara. Pengacara tidak ada pembelaan, pengacara membaca normatif sesuai BAP," sambungnya.
Atas hal tersebyt, Budi menilai bahwa polisi telah salah menangkap tersangka kasus kematian Vina dan Eky. "Jadi terkesan polisi ini salah tangkap, sangat ironis kalau polisi ini salah tangkap. Pengakuan itu dari terpidana Sudirman.
Sudirman itu mengatakan tidak melakukan itu, 'tapi saya takut, badan saya sakit, disetrum, dipukuli sama petugas', suruh mengakui apa yang tidak mereka lakukan," beber Budi
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Partai Perindo Tegaskan Komitmen Transparansi: Siap Diperiksa Rakyat
Menag Nasaruddin Umar: Keikhlasan dan Ketulusan Kunci Partai Perindo di Rakernas 2025
Kunci Sukses Partai Politik Menurut Menag: Keikhlasan dan Ketulusan Pengabdian
Alasan Nicholas Mjosund Dicoret dari Timnas Indonesia U-17 Piala Dunia 2025