Kaledonia Baru adalah wilayah multietnis. Selain dihuni penduduk asli setempat yaitu Melanesia, wilayah ini juga didiami penduduk Eropa hingga etnis Jawa.
Dilansir dari Antara, kedatangan orang Jawa pertama ke Kaledonia Baru dimulai pada 16 Februari 1896. Saat itu Prancis meminta pemerintah kolonial Belanda untuk mendatangkan pekerja kontrak dari Pulau Jawa untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, peternakan dan pertambangan nikel di wilayah Prancis di Pasifik, tepatnya di sebelah timur Benua Australia.
Saat ini masih ada sekitar 4.000 orang di Kaledonia Baru yang mengaku sebagai keturunan Jawa. Sebagian besar dari mereka masih berbahasa Jawa dan selebihnya berbahasa Prancis.
Kedatangan orang Jawa secara bertahap membentuk komunitas Indonesia yang kuat di Kaledonia Baru, meski awalnya menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Mereka berhasil memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negara di Kaledonia Baru.
5. Kesenjangan antara Suku Asli dengan Keturunan Eropa
Orang Kanak yang merupakan keturunan pertama yang menghuni Kaledonia Baru. Jumlah mereka mencapai 40 persen dari sekitar 270.000 penduduk wilayah tersebut, menurut Institut Statistik dan Studi Ekonomi Nasional Perancis (INSEE).
Kaledonia Baru juga memiliki populasi ras campuran yang menonjol, dengan 11,3 persen penduduknya menyatakan bahwa mereka tergabung dalam lebih dari satu komunitas. Populasi lainnya terdiri dari orang-orang yang latar belakangnya terkait dengan gelombang imigrasi yang berbeda.
Multikulturalisme ini dirusak oleh kesenjangan ekonomi yang besar. Pemuda Kanak sangat terpinggirkan dengan kedatangan bangsa Eropa yang mulai mengnambil alih pekerjaan. Sebanyak 46 persen masyarakat Kanak hanya memperoleh ijazah sekolah menengah pertama sebagai kualifikasi pendidikan tertinggi mereka, dibandingkan dengan 11 persen masyarakat "Eropa" di wilayah tersebut.
6. Alam yang Cantik
Kaledonia Baru memiliki alam yang cantik. Destinasi populer dari Kaledonia Baru adalah Isle of Pines. Di sana terdapat banyak karang berwarna-warni dan ikan yang hidup di iklim tropis.
Di tempat ini air lautnya bening dan berwarna biru muda. Ada juga pemandangan bawah laut yang cantik. Perjalanan bisa ditempuh selama 2,5 jam menggunakan kapal feri dari Noumea yang merupakan ibu kota Kaledonia Baru.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
KPK Selidiki Proyek Whoosh KCJB: Jokowi dan Para Menteri Bisa Dipanggil
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan