Pencabutan listrik ini terjadi pada Rabu (15/5) atau dua hari setelah kejadian cekcok dengan anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan.
“Saya jualan di trotoar salah. Saya akui. Tapi kenapa meteran listrik saya jualan diambil?” kata Ponimin saat ditemui di Jalan Gajah Mada pada Rabu (15/5) malam.
Ponimin heran sebab tak ada pemberitahuan terlebih dahulu soal pencabutan meteran itu. Terlebih, kata dia, meteran listrik miliknya resmi.
“Meteran saya resmi, enggak curi arus,” kata dia.
“Sampai saat ini saya enggak tahu siapa yang mengambil meteran listrik saya. Besok saya mau datang ke kantor PLN ke Sei Batu Gingging, di mana saya mendaftar meteran tersebut mau menanyakan dan meminta data siapa pihak petugas yang mencabut meteran saya tanpa memberi tahu ke saya,” sambungnya.
Kata Ponimin, pada Selasa (14/5), ia melihat mobil Dinas Pertamanan Kota Medan mengecek meteran miliknya. Namun, ia memilih diam.
“Meteran kemarin ada, kemarin saya sebut ada mobil Dinas Pertamanan, mobil crane itu naik ke meteran saya pakai lampu sorot kepala, periksa detail meteran kami. Tapi saya enggak videokan, karena suasana panas, saya juga paham,” ucap dia.
Artikel Terkait
Pesan Menyentuh Siswa Sekolah Rakyat untuk Menkeu Purbaya di Hari Sumpah Pemuda
Mobil Dinas Wabup Kulonprogo Dipinjam Nikahan, Ini Syaratnya yang Bikin Heboh
Angela Tanoesoedibjo: Gen Z Kunci Lawan Hoaks & Penggerak Literasi Digital
Tambang Emas Ilegal Dekat Mandalika Diduga Dikelola WN China, Raup Rp 1,08 Triliun Per Tahun