British Malayan Petroleum Company yang sekarang telah menjadi Shell, pihak yang bertanggung jawab atas pengeboran tersebut.
Sejak saat itu, produksi minyak terus mengalami peningkatan hingga pada titik menjadi salah satu eksportir minyak terbesar di Asia Tenggara.
Ladang minyak pun sempat bertambah dengan ditemukannya tempat baru, sekitar tahun 1970-an dan membuat industri minyak kembali meningkat.
Puncaknya pada tahun 2006, Brunei mampu memproduksi minyak sebanyak 240 ribu barel per hari.
Minyak tak dipungkiri telah menjadi ladang pundi pendapatan Brunei hingga menyumbang 90% pendapatan ekspor.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hops.id
Artikel Terkait
Survei LSI: Prabowo-Gibran Disorot, Ekonomi Nasional Dapat Rapor Merah di Tahun Pertama
Ki Anom Suroto Wafat: Jejak Sang Maestro Wayang yang Mendunia & Prestasinya
KPK Sita Hasil Kebun Sawit Eks Sekretaris MA Nurhadi Rp1,6 M, Total Capai Rp4,6 Miliar
Pengendara Brio Kabur Usai Isi Bensin di Ciputat, Begini Kronologi Pengejaran Petugas