HARIAN MERAPI - Kalimat menggelikan datang saat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Salatiga menggelar sosialisasi pendidikan politik jelang Pemilu 2024 di kompleks lokasi hiburan karaoke Sarirejo Salatiga, Selasa (23/1/2024).
"Yang nyoblos rata-rata yang membayar bukan yang dicoblos," jawab para pekerja karaoke yang sebagian banyak wanita, saat ditanya pemateri dari Bawaslu Salatiga.
Sedikitnya 50 orang mengikuti Sosialisasi Pendidikan Politik di wisata karaoke RW 9 Sarirejo, Kelurahan Sidorejo Lor Salatiga.
Baca Juga: Kampung RW 9 Sarirejo Salatiga Dikukuhkan Kampung Tangguh Anti Narkoba oleh Polres Salatiga
Sosialisasi diberikan oleh Lukman Fahmi Kordinator Divisi Hukum Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Salatiga bertempat di balai RW 9.
Sosialisasi berlangsung santai dan dialogis, seperti halnya saat penyampaian tema tolak politik uang. Saat ditanya pemateri terkait sebenarnya yang membayar itu yang nyoblos atau yang dicoblos, peserta rata-rata menjawab yang nyoblos yang bayar. Selanjutnya bahasan bahaya dan larangan politik uang dikupas hingga sanksi pidana.
Diharapkan peserta mau menggunakan hal pilihnya meski hanya terakomodir satu surat suara.
Artikel Terkait
Penikaman di Kereta Inggris: 10 Korban Tewas, 2 Kritis dalam Serangan Berdarah
Gempa M 6,3 Guncang Afghanistan Utara, Warga Panik Berlarian: Kronologi dan Sejarah Mematikan
Waspada Siklon Tropis 2025: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Ekstrem & Angin Kencang
Kritik Pedas Anco Jansen: Alasan Sepakbola Indonesia Tidak Ada Apa-Apa