GELORA.ME - Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu (TKRPP) Ganjar-Mahfud yang juga Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah menyatakan, penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2023) kemarin, sebagai bentuk aksi brutal oleh aparatur negara terhadap warga sipil.
Selain itu, Basarah menegaskan, aksi brutal oknum prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud merupakan pelanggaran HAM yang harus diusut tuntas.
“Kami mengecam keras aksi brutal penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum tentara atau prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud. Kami sangat prihatin dan tidak menerima apa pun alasan di balik oknum prajurit TNI melakukan penganiayaan terhadap rekan-rekan kami, relawan Ganjar-Mahfud. Ini pelanggaran HAM yang harus diusut tuntas dan para pelakunya diproses hukum dan dipecat karena telah mencoreng nama baik dan kewibawaan institusi TNI,” kata Basarah menegaskan, kepada wartawan di Jakarta, Minggu 31 Desember 2023.
Baca Juga: Opini: Ganjar - Mahfud Solusi Permasalahan Bangsa
Basarah menjelaskan, penganiayaan terhadap sejumlah relawan Ganjar-Mahfud dilakukan oleh sejumlah oknum prajurit TNI dan terjadi di sekitar markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu kemarin (30/12/2023).
Menurut Basarah, penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud merupakan kemunduran demokrasi terutama bagi reformasi TNI. Basarah pun mengingatkan Panglima TNI untuk menjalankan komitmen reformasi TNI, terlebih saat ini Indonesia sedang di tahun politik.
“Kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan para oknum prajurit TNI terhadap warga sipil, apalagi yang menjadi korban adalah rekan-rekan kami relawan Ganjar-Mahfud, telah menodai demokrasi dan kami nilai sebagai kemunduran bagi reformasi TNI dan peradaban demokrasi di Indonesia. Dengan adanya kasus ini, kami mempertanyakan komitmen TNI, terutama Panglima TNI, dalam menjaga Pemilu 2024 dengan jurdil dan damai,” ujar Basarah.
Artikel Terkait
Survei LSI: Prabowo-Gibran Disorot, Ekonomi Nasional Dapat Rapor Merah di Tahun Pertama
Ki Anom Suroto Wafat: Jejak Sang Maestro Wayang yang Mendunia & Prestasinya
KPK Sita Hasil Kebun Sawit Eks Sekretaris MA Nurhadi Rp1,6 M, Total Capai Rp4,6 Miliar
Pengendara Brio Kabur Usai Isi Bensin di Ciputat, Begini Kronologi Pengejaran Petugas