Burhanuddin menjelaskan, menjelang Pemilu 2024 jumlah masyarakat yang tidak ingin menjawab capres siapa yang akan dipilih mencapai 20,8 persen.
Hal tersebut dirasa mengalami penurunan, sebab jika dilihat pada tahun 2020 lalu, masyarakat yang merahasiakan Capres yang akan dipilihnnya mencapai 52%.
"Awalnya yang tidak menyenut 52% di tahun 2023, seiring waktu dan pemilu semakin mendekat, mereka yang tidak jawab semaki mengecil tinggal 20 persenan," jelasnya. Seperti diketahui, survei top of mind yang dilakukan Indikator Politik Indonesia dimulai pada 23 November hingga 1 Desember 2023.
Dengan sampel 1.200 orang. Kemudian, dilakukan oversampling di 15 Provinsi di Indonesia yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua, sehingga total sampel sebanyak 5.380 responden
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap & Motif Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Ayah Tiri, Alex Iskandar
Download Snack Video Tanpa Watermark 2024: Mudah, Cepat & Gratis
Gus Yahya Tantang Rais Aam Selesaikan Pemecatan di Muktamar PBNU 2026: Ini Jadwal dan Klaimnya
Gus Yahya Bantah Pemecatannya dari Ketum PBNU: Ini Alasan Suratnya Tidak Sah