"Kita tidak lupa teman di masa sulit. Kita juga sadar pentingnya kontribusi China di Asia Tenggara dan Indonesia. China berkontribusi banyak di ekonomi kita. Kita juga tidak bisa lupakan Rusia yang membantu Indonesia di masa sulit. Kalau lihat Jakarta sekarang, banyak bangunan dibangun Uni Soviet, Rusia," papar Prabowo.
"Kita harus menghormati negara dengan kekuatan besar, menghormati hubungan dengan India, negara-negara Islam, Jepang. Filosofi saya, 1.000 teman terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak," tambahnya.
Prabowo lalu menyinggung hal itu pun ia terapkan dalam berpolitik di Indonesia.
"Saya berteman dengan semua. Walaupun tidak ada yang mau berteman dengan saya, saya pengin berteman dengan semua orang. I learned this in the hard way. Prosesnya panjang, saat muda kita terkadang kurang bijak," kata Prabowo.
"Seiring waktu, saya menyesal baru belajar hal ini. Andai saya mengerti di usia 30-an, 40-an, mungkin biografi saya akan sedikit berbeda. Nggak papa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ujar Ketum Gerindra berusia 72 tahun ini.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet