Sepanjang sejarah Kiky me-roasting tokoh, mungkin baru kali ini tokohnya baperan dan menganggap konten roastingan bisa menurunkan citra si tokoh.
Disini kita bisa melihat sosok Ganjar yang dianggap demokratis ternyata represif terhadap kebebasan berbicara.
Berbeda dengan Anies Baswedan yang pernah di-roasting Kiky Saputri di acara yang sama. Semua punch line yang dilepaskan Kiky ke Anies justru direspons oleh Anies dengan tawa lepas dan terbahak-bahak.
Anies begitu memahami bahwa salah satu skill yang harus dimiliki oleh komika adalah roasting. Tentu Anies sebelum tampil melakukan riset dan observasi juga untuk memahami apa itu roasting.
Sehingga pada saat tampil Anies bisa demikian menikmati roastingan Kiky Saputri.
Bahkan Kiky menceritakan ketika protokoler Anies meminta TV untuk memotong beberapa bagian roastingan, Anies justru melarang dan memperbolehkan semua konten roastingan terhadap dirinya tayang semuanya.
Buat Anies, sebuah kritik yang disampaikan dengan cara apapun adalah bagian dari demokrasi, dan demokrasi haruslah melindungi kebebasan berbicara dan berpendapat.
Dari kejadian ini kita bisa melihat siapa tokoh yang mempraktikkan demokrasi secara langsung dalam interaksi sosial. Ini bukan pencitraan, tapi ini watak seseorang yang demokratis.
Bisa dibayangkan jika kelak Ganjar menjadi presiden dan sikapnya dalam menghadapi kritik seperti yang ditunjukan pada roastingan Kiky Saputri, akan banyak rakyat yang mengkritik dipotong (baca: represif) kebebasannya dalam berbicara dan berpendapat.
(Penulis adalah aktivis 98)
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet