Proporsi latar belakang ormas keagamaan dari seluruh responden survei ini terdiri dari 75,8 persen berafiliasi ke NU. Lalu sebanyak 3,2 persen ke Muhammadiyah, non-afiliasi sebanyak 20,1 persen dan nol koma sekian persen ke ormas lain.
Data survei menunjukkan, responden dari kalangan nahdliyin 41,6 persen condong ke Ganjar, 39,3 persen ke Prabowo dan 18,2 persen cenderung memilih Anies. Sedangkan dari kalangan Muhammadiyah, Ganjar meraih 34,4 persen, Prabowo dan Anies sama-sama 31,3 persen.
Di responden berlatar santri, hasil survei capres itu yakni Ganjar mencapai 35,2 persen, Prabowo 33,7 persen dan Anies 19,4 persen. Sementara di untuk responden nonsantri, Ganjar mendapat 37,8 persen, Prabowo 34,8 persen dan Anies 14,6 persen.
Pendidikan Politik
Rektor UMM, Fauzan, mengatakan survei merupakan penelitian independen dengan pendanaan mandiri yang sepenuhnya ditanggung pihak kampus. Serta tidak ada unsur kepentingan tertentu terkait survei tersebut.
“Kami menjamin independensi hasil survei, ini sekaligus jadi bagian dari pendidikan politik ke masyarakat,” kata dia.
Fauzan menambahkan, pihak kampus akan terus mendorong survei serupa dilakukan secara berkala. Termasuk dengan melihat situasi sosial politik di tiap tahapan pemilu 2024. Survei juga bisa dijadikan acuan secara ilmiah bagi politisi dana menyusun langkah strategis.
“Apa yang kami sampaikan ini hanyalah tanggungjawab moral akademis,” ujar Fauzan.
Sumber: liputan6
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap & Motif Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Ayah Tiri, Alex Iskandar
Download Snack Video Tanpa Watermark 2024: Mudah, Cepat & Gratis
Gus Yahya Tantang Rais Aam Selesaikan Pemecatan di Muktamar PBNU 2026: Ini Jadwal dan Klaimnya
Gus Yahya Bantah Pemecatannya dari Ketum PBNU: Ini Alasan Suratnya Tidak Sah