Diskriminasi Imbas Serangan Hamas, Banyak Warga Palestina Diskors dari Pekerjaan dan Sekolah di Israel

- Senin, 16 Oktober 2023 | 23:31 WIB
Diskriminasi Imbas Serangan Hamas, Banyak Warga Palestina Diskors dari Pekerjaan dan Sekolah di Israel




Sementara, salah satu pengacara hak asasi manusia mengatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan hal serius yang perlu dibuktikan di pengadilan. Sehingga menurutnya itu tidaklah sah menjadi alasan seseorang menerima surat skorsing.


Hal ini membuat warga Palestina lainnya menjadi tidak nyaman dan ketakutan. Mereka mengaku tidak berani berbicara dan mengurangi interaksi dengan orang lain agar tidak menonjol.


“Tidak ada yang berbicara. Dalam situasi ini, saya dihadapkan dengan wajah-wajah pemarah dan sinis melihat saya sebagai satu-satunya orang Palestina yang bekerja di sana” ungkap salah satu pekerja kepada Al Jazeera.


Warga Palestina lain yang diwawancarai mengaku mendapat perlakuan yang serupa, “berita ini sangat mengerikan, tetapi ketika saya sedang bekerja, saya mencoba untuk berpura-pura bahwa semuanya hanyalah berita. Saya tidak bisa mengungkapkan atau berbicara tentang apa yang terjadi” ungkapnya.


Sebelumnya, pada kasus yang cukup terkenal, seorang dokter di rumah sakit di Yerussalem bernama Ahmad Mahajna mendapat surat skorsing saat dia memberi sebuah permen kepada pasien remaja Palestina yang berada di bawah pengawasan polisi rumah sakit tersebut.  



Dalam salah satu wawancara, dokter tersebut  mengatakan “apa yang dilakukan Hamas di mata saya adalah kejahatan perang, dan saya juga melihat bahwa apa yang dilakukan Israel di Gaza adalah kejahatan perang”.


Setelah wawancara tersebut, sang dokter mendapat telfon dari atasannya di rumah sakit yang mengancam agar tidak berbicara apapun kepada media.


Dengan kondisi diskriminasi yang memanas ini, membuat banyak warga Palestina yang tinggal di wilayah Israel menjadi takut untuk berbicara bahasa Arab.  


Sumber: jawapos

Halaman:

Komentar