Setelahnya, pihak RS kemudian langsung sodorkan form yang harus diisi oleh keluarga Alvaro. Namun kata Albert, pihak RS tidak menjelaskan isi form surat tersebut.
"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia saya hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut,"
Alvaro menjalani operasi amandel selama 1 jam. Dokter THT sempat mengatakan kepada Albert bahwa operasi berjalan lancar.
Setelahnya dokter THT memberikan Alvaro untuk ditangani oleh dokter anestesi.
"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.
Alvaro bahkan sempat henti napas dan henti jantung usai operasi. Dokter anestesi dan perawat kata Albert kemudian berikan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yng hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi post operasinya," ujarnya.
Sejak saat itu kondisi Alvaro terus menurun sampai akhirnya pihak RS pada Jumat 29 September 2023 mendiagnosis sang anak alami mati batang otak.
"Di hari Jumat malam pihak dokter mendiagnosa anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) anak saya,"
Sumber: suara
Artikel Terkait
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet
Pembangunan Huntara Agam Ditarget Selesai 1 Bulan, Prabowo Janjikan Hunian Tetap 70 m²
Analisis Kasus Ijazah Jokowi: 4 Tahap Penyelesaian & Pandangan Ahli Hukum
4 Tahap Penyelesaian Kasus Ijazah Jokowi & Analisis Hukum Mahfud MD