“Sehabat-hebatnya TNI dalam soal eknomi kan terbatas. Harusnya departemen-departemen, Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, BUMN, yang harusnya malu sama Angkatan Darat. Kenapa kok Angkatan Darat malah mempepolori. Harusnya kan mereka,” papar Hikam.
“TNI tidak akan bisa di seluruh Indonesia. Paling daerah-daerah tertentu. Tapi, Itu kan bagus sebagai contoh dan teladan,” tambah Mustasyar PBNU ini.
“Justru adalah lembaga-lembaga negara atau swasta yang memang betul-betul konsen di bidang kerja sama dengan UMKM. Kalau swasta ya perusahan-perusahan besar yang berkiprah di situ,” ucapnya.
Kendati demikian, Hikam bersyukur TNI menjadi teladan dalam pemberdayaan UMKM. Dia berharap, Jenderal Dudung dan TNI AD konsisten dan istiqomah dalam pemberdayaan UMKM tersebut. Pemberian bantuan untuk pemberdayaan UMKM, kata Hikam, juga harus berdasarkan kajian. Hal ini dianggap sangat penting, terutama untuk menghindari terjadinya kegisruhan.
“Ya konsisten dan istiqomah, bukan karena mendekati pemilu. Dan harus tepat sasaran karena keluasan UMKM itu bervariasi. Harus berdasarkan kajian-kajian dan fakta-fakat, agar tidak terjadi kegisruhan. Kok saya tidak dapat, kok itu dapat. Hindarilah potensi adanya kegisruhan. Kalau didasarkan pada fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan insya Allah bisa,” pungkas Hikam.
Diberitakan sebelumnya, KSAD Dudung dikukuhkan sebagai Bapak UMKM Nahdliyin Indonesia oleh Perkumpulan Andalam Nahlyin. Lebel yang melekat pada KSAD Dudung itu diberikan oleh Ketua Dewan Pembina PERAN UMKM Indonesia KH Endy S Lesmana. Dudung dianggap berjasa dalam membantu dan konsiten memperjuangkan UMKM di tanah air. []
Artikel Terkait
Starbucks Terpukul Margin Meski Penjualan Global Naik 1%, Ini Penyebabnya
Pramono Anung Desak Transjakarta & MRT Perbaiki Sistem Tap-in yang Lambat
Ibu di Pangkalpinang Setrika Anak Kandung, Terancam 12 Tahun Penjara
Persija Jakarta Tim Tandang Terproduktif Liga 1 2025/2026, Puncak Klasemen Diincar