Kendati demikian, Gibran rupanya mendapatkan pembelaan dari warganet lain. Tak sedikit yang menyemprot akun @Amal81gmailcom1 karena membawa-bawa masalah di zaman dulu yang dinilai sudah tidak relevan dengan saat ini.
"Ya ndak papa, mosok Gibran mau disuruh balik ke zaman itu. Kok kesannya orang dulu itu ndak ikhlas berjuang. Jadi malu baca tulisannya," komentar warganet.
"Jalan! Tapi mosok mau dijadiin ban serep? Ditaruh di belakang, dinganggurkan. Cita-cita itu ya jadi sopir NKRI. Yang tegas, jangan nunduk-nunduk di depan jenderal pecatan, jangan mau dijadiin ban serep, dibujuk-bujuk. Jawab tegas tidak mau. Aku no.1 kamu no.2, begitu!" saran warganet.
"Paling cepat membunuh orang aneh adalah minta maaf. Benar atau salah yang penting minta maaf," bela warganet.
"Memangnya harus lihat (masa lalu) dulu baru boleh jadi wali kota, gubernur dll. Lha terus kalau masanya cucunya mas Gibran gimana? Apa juga harus ngalami dulu? Masa lalu biar berlalu, yang penting berkarya sesuai zamannya. Yang penting the right man on the right place. Jalan," tambah yang lain.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Banjir Jakarta Selatan Surut Total, 35 RT Kembali Normal Setelah Diterjang Banjir
Andre Taulany Resmi Cerai, Netizen Sorong Natasha Rizky: Cocok, Langsung Lamar!
Ekonom Bongkar Sisi Lain Whoosh: Bukan Investasi Sosial, Tapi Ancaman Beban bagi KAI
Dino Patti Djalal: Wacana 2 Periode Gibran Dinilai Prematur, Picu Konflik Koalisi dan Berisiko Rugikan Dirinya Sendiri