"Kami Pengurus Pusat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) se-Kalimantan, meminta saudara Rocky Gerung untuk membuat surat pernyataan permohonan maaf secara terbuka di media elektronik atau media cetak," jelas Panglima Jilah.
Unggahan tersebut lantas ramai menarik perhatian publik, namun pada kolom komentar terlihat sejumlah netizen menyayangkan aksi yang dilakukan Panglima Jilah yang dinilai ikut terjun ke persoalan politik apalagi sampai menyebutkan Presiden adalah simbol negara.
"Maaf bang izin meluruskan, Presiden itu bukan simbol negara. Simbol negara yaitu bendera merah putih, bahasa Indonesia, Garuda Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya," tulis @onc***
"Seharusnya Panglima Dayak jangan terpancing, oleh kepentingan politik," tulis @kus***
"Panglima Jilah hutan udah pada dibabat dijadikan lahan sawit dan tambang batubara, lebih baik itu yang serius diurus daripada seorang (RG) Rocky Gerung," tulis @jul***
"Dengan tidak mengurangi rasa hormat, Alangkah bakarnya abang Panglima Jilah mohon jangan terlibat ke ranah politik, jabatan abang sebagai panglima lebih terhormat dibandingkan dengan beliau-beliau yang ada di dunia politik," tulis yang lainnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG