“Yang kedua, kesepakatan pentingnya diajarkannya bahasa Tiongkok atau bahasa China, ini saya yakin punya maksud politik yang cukup misterius,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa dengan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan harus diwaspadai dengan betul-betul.
“Andai kata nanti politik ekonomi bahkan Han-kam kita sudah dikuasai China berkat politik Jokowi maka seperti Rusia yang melakukan rusifikasi etnik-etnik,” lanjutnya.
Menurut Amien, pemaksaan penggunaan bahasa Mandarin di Indonesia itu disebut sebagai upaya untuk Chinaisasi.
“Ini kekhawatiran yang real, bukan mengada-ada,” tutupnya.
Kunjungan Jokowi ke Negeri Tirai Bambu itu ternyata banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak seperti dari akademisi Rocky Gerung.
Bahkan saking kerasnya kritik itu Rocky Gerung menjadi bulan-bulanan seluruh Indonesia karena diduga melakukan penghinaan. (*)
Sumber: kilat
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG