GELORA.ME - United Nation Chief, António Guterres, menyebut negara yang membayar bunga pinjaman lebih besar dari anggaran kesehatan atau pendidikan, masuk kategori negara gagal sistemik.
Menyikapi itu, Rektor Universitas Paramadina, Profesor Didik J Rachbini, menuturkan, ada empat komponen negara-negara dikatakan gagal secara sistemik, akibat dari bunga pinjaman.
“Pertama, utang di setiap negara yang dipicu ekspansi anggaran. Di negara yang tingkat kolusi, korupsi dan nepotismenya (KKN) tinggi, biasanya berhubungan dengan proyek,” kata Prof Didik, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/7).
Kedua, proyek-proyek yang berpotensi KKN, kata dia, terutama yang ada kaitan dengan politik dominan, sehingga utang sangat berlebihan dan menjerat APBN.
Ketiga, utang yang sebagian besar disebabkan praktek korupsi skala besar, yang dibungkus kebijakan.
“Itu merupakan state capture corruption yang susah ditangkap tangan oleh KPK, karena menyatu dengan politik,” imbuhnya.
Dan keempat, di Indonesia, anggaran untuk Kementerian Kesehatan Rp85 triliun, bayar bunga utang Rp441 triliun atau 500 persen lebih tinggi.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Warga Bali Sentil Gibran Saat Kunjungi Pos Pengungsian: Tidak Usah Datang Lagi ke Sini!
Bicara Realita: Peran Wakil Presiden Yang Mengecil, Menteri Yang Membesar
Mabes TNI Ungkap Alasan Pilih Berdamai dan Batalkan Proses Hukum Ferry Irwandi ke Polisi
Setelah 2 Minggu Menghilang, Keberadaan Ahmad Sahroni Terkuak, Tetap Berada di Ibu Kota