Kemudian, terlihat juga kawat berduri masih terpasang di tepi jalan persis depan gerbang masuk pondok pesantren Al Zaytun, kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, sabtu (8/7/2023).
Di mana kawat yang pipanya ditanam di jalan ini, belum dilepas sejak aksi unjuk rasa yang ketiga kalinya pada kamis kemarin.
Namun, hingga berita ini naik, belum ada konfirmasi terkait bangunan diduga sinagoge di kompleks Al Zaytun atau terkait peta online tersebut.
Panji Gumilang sebut Israel keturunan Nabi Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. (kolase tvOnenews) Panji Gumilang sempat heboh setelah menyanyikan ‘salam Yahudi’. Dia pun memberikan penjelasan bahwa bangsa Israel merupakan keturunan Nabi.
Menurut penjelasannya, jika mengetahui silsilah nabi makan Nabi Ibrahim memiliki keturunan yakni Isbat, Suah, Medan, Zimron, Yuksan, dan Median.
“Seakan Israel b*jingan yang harus dijauhi, Israel adalah putra dari nabi Ishaq, putra dari Ibrahim As,” kata Panji Gumilang dilansir dari kanal Youtube Herri Pras.
Perbolehkan praktek perzinahan dan bayar tebusan Dilansir dari VIVA, Ponpes Al-Zaytun pernah jadi jadi sorotan tajam publik, setelah memperbolehkan santri berzina karena dosanya bisa ditebus bisa ditebus dengan uang.
Hal itu diungkap langsung oleh Ken Setiawan, mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) saat hadir di acara Podcast kanal Youtube Herri Pras beberapa waktu lalu. Ken mengungkapkan secara gamblang pemahaman yang dianut Ponpes Al-Zaytun.
Namun, aturan tersebut tak berlaku untuk mereka yang memiliki uang. Karena bisa menebus dosanya dengan menggunakan uang. “Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan.
Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Putusan MK Wajibkan Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD DPR, Fraksi PAN Siap Dukung
4 Faktor Pemicu Hujan Lebat BMKG & Puncak Musim Hujan 1-7 November 2025
Hilangnya Kata Kejujuran dalam Tribrata Polri: Eks Wakapolri Soroti Krisis Integritas
Madrasah Salafiyah Kajen Jadi Percontohan Green Madrasah Nasional Kemenag