GELORA.ME - Wagner Group, perusahaan militer swasta Rusia yang didirikan Yevgeny Prigozhin, menjadi perbincangan belakangan ini karena memberontak pemerintah. Tentara bayaran Wagner ikut berperang di Ukraina sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus pada 24 Februari 2022.
Nasib keterlibatan tentara bayaran Wagner dalam perang di Ukraina menjadi tak jelas setelah pemberontakan yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Selain karena hubungannya yang retak dengan Putin, Prigozhin enggan meneken kesepakatan dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia sebagai syarat bagi relawan atau paramiliter untuk berperang di Ukraina.
Namun Wagner bukan satu-satunya kelompok tentara yang berperang untuk pemerintah Rusia di Ukraina. Ada kelompok lain yakni pasukan khusus Akhmat dari Chechnya.
Dua kelompok itu paling dikenal dalam perang, tak hanya di Ukraina. Bedanya, Akhmat mau menandatangani kesepakatan dengan Kemhan Rusia dalam perang di Ukraina.
Lantas bagaimana perbandingan kekuatan kedua kelompok tersebut?
Menilik terlebih dahulu, Wagner Group memiliki sekitar 50.000 personel terlatih, sangat kuat, dan berpengalaman di medan perang. Wagner Group berdiri pada 2014 dan menjadi organisasi paramiliter yang didanai langsung oleh pemerintah Rusia.
Wagner memanfaatkan infrastruktur angkatan bersenjata Rusia dan awalnya bersifat rahasia. Banyak peristiwa penting yang diikuti Wagner Group. Sebut saja, saat krisis Krimea, perang sipil di Suriah, perang di Donbass, perang saudara Sudan Selatan, perang saudara Republik Afrika Tengah, pemberontakan di Cabo Delgano, perang di Mali, serta yang terbaru operasi militer khusus Rusia di Ukraina
Artikel Terkait
Trump Tetapkan Nigeria Negara Sangat Mengkhawatirkan, Ini Alasannya
Rocky Gerung Kritik Lingkungan Prabowo: Dikelilingi Orang Pragmatis dengan Prinsip Asal Prabowo Senang
Bahaya Pohon Tumbang di Jakarta: Tips & Imbauan Distamhut Saat Hujan
Utang Era Jokowi Tembus Rp 9.138 Triliun, Purbaya Buka Kotak Pandora Ekonomi