Kisah Penculikan Desmond: Kepala Dibungkus Kain Hitam, Musik Diputar Keras, Dihimpit Dua Tubuh Kekar

- Sabtu, 24 Juni 2023 | 19:55 WIB
Kisah Penculikan Desmond: Kepala Dibungkus Kain Hitam, Musik Diputar Keras, Dihimpit Dua Tubuh Kekar


Selanjutnya, Desmond diborgol. Mata minusnya ditutup kain hitam. Selama tiga jam, ia diinterogasi tentang aktivitasnya.


Setelah itu, Desmond dibawa ke bak air. Dia disuruh menyelam. Usai itu, dia ditanya lagi soal sikapnya.


Setelah selesai, Desmond dibawa ke sebuah ruangan dengan enam sel. Di situ Desmond mengenali beberapa orang aktivis. Ada Yani Afri dan Sony, anggota DPD PDI Jakut yang ditangkap Kodim Jakarta Utara soal peledakan bom di Kelapa Gading.


Setelah sehari Desmond ditahan, Pius Lustrilanang masuk. Disusul Haryanto Taslam. Desmond mengatakan, ada tawaran yang diberikan penculik kepadanya. Ia diminta mengaku bersembunyi di Garut.


Terkait itu, Desmond mengajukan skenario lainnya. Yakni, pergi ke Irian Jaya untuk melakukan penelitian. Akhirnya, ia diketahui kembali ke rumah orangtuanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 3 April 1998.


Kesaksian soal penculikan yang dialaminya, kata Desmond, untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi. Menurut dia, dirinya dan Pius diculik oleh orang yang punya organisasi rapi.


Selama diculik, Desmond mendapatkan dua buah selimut, celana pendek biru dan jingga, serta tas hijau muda.


Terkait siapa penculiknya, Desmond mengaku tak dapat mengidentifikasi. Pasalnya, penglihatannya yang terbatas. Diperiksa pada malam hari.


Demikian pula lokasinya. Desmond juga tak bisa memastikan. Meski dia selama dua bulan di tempat itu. Termasuk soal di mana ia ditempatkan, apakah di sebuah rumah, kantor, atau bangunan lainnya.


“Pokoknya sebuah bangunan besar permanen, namun sepi,” kata dia.


Pada malam hari, seusai makan malam, Desmond menjalani pemeriksaan secara bergantian. Saat pemeriksaan, matanya ditutup kain hitam. Menurut Desmond, pemeriksaan hanya dilakukan pada malam hari, hingga dia dibebaskan pada 3 April 1998.


Saat dibebaskan, Desmond dibawa dengan menggunakan mobil. Salah seorang yang membawanya memberikan tiket pesawat Garuda menuju Banjarmasin. Nama yang tertera pada tiket, bukan namanya.


Ia diturunkan sekitar 100 meter sebelum Terminal F Bandara Soekarno Hatta. Sesampainya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Desmond langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Banjarmasin.Penculik dan TKP masih misterius, hingga kini, hingga tubuh Desmond berada di dalam gundukan tanah merah.


Sumber: herald

Halaman:

Komentar