Mukri meminta umat Islam dan warga NU agar lebih selektif dalam mengonsumsi ajaran-ajaran yang disampaikan, seperti Panji Gumilang.
“Perhatikan siapa yang menyampaikan dan dilihat sanad atau silsilah guru dan keilmuannya,” imbaunya.
Kementerian Agama Harus Turun Tangan
Mukri mendesak Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas agar turun tangan dalam permasalahan Panji Gumilang.
Ia berharap tidak ada lagi keresahan di tengah umat Islam di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
"Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.
Adapun sederet kontroversi yang disampaikan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun, telah terseba luas.
Di antaranya pernyataan Al-Quran bukan kalamullah, Allah tak bisa berbahasa Indramayu, Indonesia Tanah Suci.
Lalu, Panji Gumilang juga merencanakan membangun Pesantren Kristen, Salat Idul Fitri bercampur shaf antara laki-laki dan perempuan, menyerukan santrinya menyanyikan Salam Yahudi, cara adzan yang nyeleneh dan parahnya dosa zina bisa ditebus dengan uang.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Dampak Permen ESDM 18/2025: Beban Berat untuk Tambang Rakyat & Kontradiksi Arahan Prabowo
PSSI Pastikan Shin Tae-yong Bukan Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Erick Thohir: Sudah Move On
Gus Yahya Tegaskan Polemik dan Isu Pemakzulan di PBNU Harus Diselesaikan Melalui AD/ART
Inara Rusli Dilaporkan ke Polisi oleh Istri Sah: Kronologi Lengkap & Fakta Terbaru