Anwar Abbas juga mengaku pernah mendengar jika apa yang dikeluhkan JK juga pernah dikeluhkan almarhum Ciputra, seorang pengusaha real estate dan properti.
“Ciputra juga menyatakan keprihatinannya bahwa dari 45-50 perusahaan publik dalam bidang properti hanya satu yang milik penduduk asli yang lainnya milik dari warga Tionghoa. Dalam bidang ekspor kata beliau mayoritas ekspor dari negeri ini adalah dilakukan oleh warga Tionghoa,” urai Anwar Abbas.
“Ketika ditanya apa yang harus dilakukan, Ciputra menjawab saya akan bersurat kepada Pak Jokowi dan JK (presiden dan wapres waktu itu) agar mengalokasikan sebagian besar dari anggaran pendidikan tersebut untuk mencetak para entrepreneur. Kita harus didik penduduk asli ini agar bisa menjadi entrepreneur-entrepreneur yang andal. Jadi JK dan Ciputra meskipun berasal dari dua etnis yang berbeda, satu dari Bugis dan satu dari etnis China, tapi mereka sama-sama punya informasi dan pandangan yang sama,” lanjutnya.
“Lalu yang menjadi pertanyaan mengapa JK dianggap rasis dan Ciputra tidak?” tutupnya. (*)
Sumber: herald
Artikel Terkait
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet
Pembangunan Huntara Agam Ditarget Selesai 1 Bulan, Prabowo Janjikan Hunian Tetap 70 m²