Saat dicek ternyata memang bukan temannya.
"Paling orang istirahat ngobrol, ya udah saya masuk buka laptop, kok ada suara-suara aneh.
Nah saya cek ke depan tadi, nah melihatlah adegan itu, ya terlalu vulgar menurutku," tuturnya.
Setelah melihat apa yang dilakukan sepasang muda mudi itu, Joni lantas keluar kantor.
Joni kemudian menghentikan perbuatan muda mudi tersebut.
Tak hanya itu, Joni yang juga sebagai konselor anak remaja dan keluarga di wilayah Wedomartani ini memberikan pemahaman serta edukasi kepada muda mudi itu. Joni juga meminta agar keduanya tidak mengulangi perbuatan serupa.
"Saya panggil masnya masuk saya suruh duduk, saya tanya-tanya.
Kalau usianya sekitar 23 tahun ke bawah.
Saya sampaikan tolong jangan diulangi lagi dan lain sebaginya karena ini bisa menularkan penyakit.
Cukup lama saya edukasi, sekitar 30 menit," ungkapnya.
"Yang jelas saya jelaskan tentang bahaya tentang seks sebelum menikah, usia menikah ideal untuk perempuan dan laki-laki, saya sampaikan itu saya pertegas," imbuhnya.
Setelah itu, Joni meminta keduanya untuk pulang.
Saat itu Joni juga tidak melaporkan peristiwa tersebut ke Polisi.
Joni juga memberikan nomor WhatsApp (WA) miliknya kepada muda mudi tersebut jika ingin konseling.
"Mas ini lho di kantorku ada layanan psikologi, ini ada nomor WA saya.
Saya bilang begitu sama mereka berdua, kalau misal mau konseling silahkan hubungi WA saya itu," ungkapnya.
(Kompas/ Wijaya Kusuma)
Diolah dari artikel di Kompas.com
Sumber: newsmaker.tribunnews.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG