"Selaku warga Agam, saya melihat ini tahun politik dan orang mau pemilu. Jangan masyarakat dipengaruhi dengan hal-hal berbagai perspektif penilaian," katanya.
Dia menambahkan, Irwan seharusnya memberitahu saat datang dan pergi, sesuai etika adat istiadat Minangkabau. 'ka pai tampak muko, ka pulang tampak punggung'.
Menurut Nofrizon, menjadi tanda tanya baginya alasan tidak sejalan dalam memimpin Agam, kenapa baru sekarang dan masih ada jalan lain dengan menyampaikan langsung ke bupati.
"Ada suatu musyawarah mufakat seperti kampanye dulu saat maju sebagai bupati dan wakil bupati," katanya.
Nofrizon juga mengatakan spanduk dan baliho Bupati dan Wakil Bupati Agam selama ini selalu berdua apa pun kegiatannya, baik ucapan Lebaran, sosialisasi maupun imbauan.
"Kalau mau menggantikan saya, karena saya mau pindah partai dan tidak maju bersama Partai Demokrat pada pemilu mendatang, tetapi harus menyampaikan ke bupati niat tersebut, karena pada Pemilu 2019, peroleh suara Irwan Fikri di bawah saya," kata Nofrizon. (Antara/jpnn)
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Trump Perintahkan Uji Coba Nuklir: 4 Dampak Mengerikan bagi Stabilitas Global
3 Jalur Alternatif ke Lamongan untuk Hindari Macet (Teruji & Terlengkap)
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Resmi Dimulai, Tim Koordinasi Dibentuk
Atep Rizal Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Eropa dengan Gaya Gegenpressing untuk Timnas Indonesia