Meski logonya berubah, Budi Arie menegaskan bahwa organisasi ini akan tetap mempertahankan nama Projo. Ia menjelaskan bahwa nama Projo bukanlah singkatan dari "Pro Jokowi", melainkan diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti negeri dan rakyat.
"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya negeri dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi artinya rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie juga menegaskan bahwa Relawan Projo tidak akan bertransformasi menjadi partai politik. Pernyataan ini menepis spekulasi tentang masa depan organisasi relawan tersebut di kancah politik praktis.
"Projo tidak akan menjadi partai," tegas Budi Arie.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar, Pastikan Akses Vital Pulih
Kritik untuk Gibran: Wapres Dinilai Harus Beri Dukungan Nyata ke Prabowo, Bukan Cuma Pidato
Kasus Korupsi Kemnaker Rp201 Miliar: Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Jadi Tersangka
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan