Menurut Buni Yani, untuk menguak kebenaran dan menjawab kecurigaan publik, diperlukan investigasi yang menyeluruh dan transparan oleh KPK. Hasil investigasi ini diharapkan dapat membuktikan apakah pembengkakan biaya fantastis ini disebabkan oleh inefisiensi, kesalahan manajemen, atau benar-benar mengandung unsur korupsi.
"Semua pihak menanti langkah konkret KPK demi menjaga kepercayaan masyarakat," tegas Buni Yani.
Proyek Whoosh Dianggap 'Busuk' Sejak Awal
Buni Yani lebih lanjut menyatakan bahwa proyek Whoosh sepanjang 142 kilometer ini memang telah menuai banyak masalah sejak awal dan kuat terindikasi dikotori praktik korupsi. Hal ini bahkan diindikasikan oleh pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan sendiri, yang dijuluki sebagai “menteri segala urusan” di era pemerintahan Jokowi dan memegang peran kunci dalam proyek KCJB.
Luhut disebutkan pernah menyatakan bahwa ia dan timnya menerima proyek KCJB dalam keadaan yang sudah “busuk”.
"Seharusnya KPK bisa memanggil Luhut atas pernyataannya itu. Kalau sudah busuk, mengapa proyek terus dilanjutkan?" pungkas Buni Yani menantang.
Artikel Terkait
KPK Dituduh Tak Berani Usut Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Ternyata Ini Dalang di Baliknya
Ekonom Tantang Menkeu Purbaya Turunkan PPN & Cukai: Solusi Atasi Daya Beli atau Bencana Negara Zombie?
Purbaya Yudhi Sadewa: Analisis Kinerja Menkeu dan Peringatan Hensat Soal Harapan Kaya Raya
Sidak Aqua Subang: Fakta Mengejutkan Sumber Air & Kritik Pedas soal Gagalnya Negara