Rahayu Saraswati Mundur dar DPR RI Usai Sakiti Rakyat, Rocky Gerung: Contoh Buat Politisi lain

- Kamis, 11 September 2025 | 10:35 WIB
Rahayu Saraswati Mundur dar DPR RI Usai Sakiti Rakyat, Rocky Gerung: Contoh Buat Politisi lain




GELORA.ME  - Politik nasional dikejutkan oleh sikap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.


Wanita yang biasa disapa Saras ini merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto.


Saras tanpa diduga menyatakan  mundur sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra.


Putri dari Hashim Djojohadikusumo ini menyatakan mundur lewat Instagram miliknya, Rabu (10/9/2025).



Padahal, Saras tengah menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.



Saraas mundur karena pernyataannya dalam sebuah podcast dinilai kontroversial hingga dikritik publik.


Rekaman tersebut berdurasi 42 menit, tetapi kemudian dipotong dan hanya diambil pada menit ke-25 hingga menit ke-27.


Kala itu, Rahayu tengah membicarakan isu seputar lapangan kerja, tetapi pernyataannya itu dipenggal sehingga terkesan mendorong para generasi muda untuk tidak bergantung pada pemerintah, melainkan mencoba peruntungannya sendiri.


Rahayu pun menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud menyakiti atau merendahkan masyarakat, terutama kaum muda.




Dia menilai ada upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memantik amarah rakyat.



Kendati demikian, Rahayu tetap menyampaikan permintaan maaf dan mengajukan pengunduran dirinya dari kursi DPR RI.


Terkait dengan sikap Rahayu tersebut, Pengamat politik Rocky Gerung, memberikan pujian kepadanya karena mengutamakan sikap etis dan sadar diri.



Bahkan, Rocky mengatakan, sikap Rahayu yang demikian bisa menjadi contoh dan pedoman etik baru bagi politik di Indonesia.



"Ya memang mengejutkan, tetapi saya kira itu satu sikap etis yang mendorong Rahayu Saraswati berhenti dari keanggotaannya di DPR," kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Geung Official, Kamis (11/9/2025).


"Kita mulai memahami bahwa yang sungguh-sungguh hendak diutamakan adalah tadi sikap etis itu, kendati dia bisa dengan segala macam cara mau bertahan," imbuhnya.


"Tetapi memang ada satu momentum ketika manusia itu berbicara dengan nuraninya dan mengatakan, "Oke, saya pasti ada sesuatu yang tidak layak di mata rakyat", maka dia mundur," lanjutnya. 


"Jadi kelihatannya uraian yang diterangkan oleh Ibu Rahayu Saraswati itu jadi semacam pedoman etik baru di dalam politik Indonesia," tambah Rocky.


Menurut Rocky, seseorang yang mau menilai diri sendiri dan berani mengakui bahwa dirinya telah menyakiti hati rakyat itu menunjukkan kualitas dirinya sebagai manusia.


"Bagi seseorang yang mau menilai dirinya sendiri, dia dengan jujur dan dengan berani mengatakan, "Saya pasti telah menyakiti rakyat, karena itu saya mengundurkan diri itu. Itu sikap yang betul-betul otentik, sikap yang menunjukkan watak dan kualitas dari manusia," ujarnya.


"Jadi kita coba jadikan itu semacam cermin untuk menilai bahwa di dalam kusuk politik kita hari ini tetap ada orang yang punya harga diri," imbuh Rocky.


Bahkan, ketika sudah menyatakan pengunduran diri itu, Rahayu mengatakan bahwa dirinya tetap akan memperjuangkan hak-hak perempuan.


"Dia di ujung keterangan persnya mengatakan dia akan tetap memperjuangkan hak perempuan, dia akan menuntut keadilan, dia akan berpihak terus pada janji dia," kata Rocky.


Halaman:

Komentar