UPDATE! Polda Metro Jaya Libatkan Ahli Grafologi Selidiki Ijazah Jokowi: Apa Itu Grafologi?

- Rabu, 02 Juli 2025 | 18:15 WIB
UPDATE! Polda Metro Jaya Libatkan Ahli Grafologi Selidiki Ijazah Jokowi: Apa Itu Grafologi?

Dalam konteks kasus ini, grafologi berpotensi digunakan untuk menganalisis tanda tangan atau tulisan tangan yang tertera pada dokumen ijazah Jokowi, guna menguji keasliannya dari sisi tulisan.


Dikutip dari Dwi Sunar Prasetyono dalam bukunya yang berjudul Bedah lengkap grafologi : membaca kepribadian orang lewat tulisan tangannya, secara etimologis, istilah grafologi berasal dari bahasa Yunani, grapho yang berarti menulis, dan logos yang berarti ilmu. 


Dengan demikian, grafologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari karakter atau kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya.


Grafologi juga dikenal sebagai ilmu tata penulisan yang menganalisis pola tulisan untuk mengenali kondisi psikologis atau karakter penulisnya. 


Meski tergolong sebagai ilmu semu (pseudo sains) karena belum memenuhi standar metode ilmiah, grafologi di beberapa negara seperti Australia diakui sebagai bagian dari analisis forensik.


Dikutip dari laman UNTAG Surabaya, dalam seminar Mengungkap Rahasia Dibalik Tulisan Tangan yang digelar BEM Psikologi Untag Surabaya, Dr IGAA Noviekayati, menjelaskan bahwa penilaian grafologi fokus pada cara tulisan dibuat, bukan isi tulisan. 


Faktor-faktor seperti kemiringan tulisan, ukuran huruf, tekanan pena, dan bentuk margin sangat penting dalam analisis grafologi.


Misalnya, kemiringan tulisan bisa menggambarkan hubungan sosial seseorang, ukuran huruf mencerminkan fokus dan ambisi, sementara tekanan penulisan dapat menunjukkan kondisi fisik maupun psikologis. 


Dalam konteks forensik, terutama untuk memverifikasi tanda tangan dalam dokumen penting seperti ijazah, hal-hal ini dapat memberikan indikasi apakah sebuah dokumen asli atau hasil rekayasa.


Namun, perlu diingat bahwa grafologi bukan metode tunggal yang menentukan sah atau tidaknya sebuah ijazah.


Oleh karena itu, Polda Metro Jaya tidak hanya melibatkan grafolog, tapi juga ahli digital forensik dan hukum pidana untuk melihat kasus ini dari berbagai aspek.


Penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan ijazah Jokowi menjadi perhatian besar publik, terutama karena menyangkut figur penting dan mantan kepala negara. 


Keterlibatan berbagai ahli, termasuk grafolog, menunjukkan bahwa pihak kepolisian berusaha membangun konstruksi hukum yang komprehensif dan berdasarkan bukti ilmiah.


Sumber: Tempo

Halaman:

Komentar