“Jadi seandainya dilibatkan pun, saya pastikan hanya sebagian kecil, dan jumlah yang tidak besar,” ungkapnya.
Wanita asal Semarang itu menyebut tidak memungkinkan perputaran uang dalam program itu dirasakan oleh pelaku UMKM. Misalnya seperti warung dan kios bahan sembako.
“Karena apa? Jumlah sangat besar, pasti yang mendapatkan tender tersebut adalah pengusaha besar atau catering besar. Dan mereka belanja juga pasti pada penyuplai besar, bukan warung warung kecil,” tegasnya.
Dia pun menyoroti dalam pencegahan stunting, makan siang gratis bukan menjadi solusi.
“Menurut saya sebaiknya jika dijalankan pun tidak melulu diberikan begitu, bisa diberikan melalui anggaran desa. Misalnya sekian persen untuk masalah stunting dan edukasi kesehatan dengan melibatkan para perempuan dengan didampingi tenaga kesehatan dan tenaga gizi,” bebernya.
“Dan tidak hanya berhenti di situ, tetapi dengan diimbangi dengan pemerataan pendidikan dan adab sesuai kultur daerah masing masing,” pungkas dia
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Polisi Persilakan Roy Suryo Ajukan Praperadilan Kasus Ijazah Jokowi: Update Lengkap
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar, Pastikan Akses Vital Pulih
Kritik untuk Gibran: Wapres Dinilai Harus Beri Dukungan Nyata ke Prabowo, Bukan Cuma Pidato
Kasus Korupsi Kemnaker Rp201 Miliar: Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Jadi Tersangka