VIRAL Bayi Prematur Meninggal Diduga Usai Dijadikan Model New Born Photosoot oleh Klinik

- Selasa, 21 November 2023 | 15:31 WIB
VIRAL Bayi Prematur Meninggal Diduga Usai Dijadikan Model New Born Photosoot oleh Klinik

Erlangga kemudian sempat menanyakan soal kondisi anaknya ke bidan dan diberi tahu bahwa berat badan anaknya memang tak normal dan napasnya dalam kondisi tak baik. Bidan di klinik pun menyebut bakal berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk dapat memastikan perlu atau tidaknya tindakan inkubator.


Selain itu, Erlangga juga sempat bertanya kapan anaknya dapat diberikan ASI. Bidan itu pun meminta untuk menunggu sebab akan dilakukan observasi terlebih dahulu sebanyak satu kali tiap jam.


"Bidan jaga memberikan jawaban katanya belum bisa soalnya masih belum bagus kondisi napasnya," papar dia.


Keesokan harinya pada Selasa (14/11) sekitar pukul 07.00 WIB, bidan memberi tahu bahwa anak dari Erlangga diperbolehkan pulang. Bidan juga memberi tahu bahwa anaknya dalam kondisi normal dan sehat sehingga tak memerlukan tindakan inkubator. Pihak klinik hanya memberi tahu bahwa harus dilakukan kontrol rutin.


Sebelum meninggalkan klinik, Erlangga pun diminta biaya senilai Rp 1 juta meski sudah memakai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dalam kuitansi yang diberikan, tak dijelaskan secara rinci untuk keperluan apa saja uang Rp 1 juta tersebut.


"Saya menanyakan dan memastikan kepada bidan jaga, apakah benar ini anak di suruh pulang? Apakah sehat ? Apakah normal? Apakah tidak harus di bawa ke rumah sakit untuk di inkubator? Melihat BB-nya saja sangat jauh di bawah normal," ungkap dia.


Setibanya di rumah, kata Erlangga, ASI istrinya ternyata tidak keluar. Hingga pukul 18.00 WIB, tak ada susu yang masuk ke anaknya. Lalu, pada pukul 21.00 WIB, kondisi kesehatan anaknya tiba-tiba menurun karena jantungnya berhenti berdetak.


Erlangga yang panik langsung kembali ke Klinik Alifa. Namun, setibanya di sana klinik tersebut sudah tutup. Tak patah arang, dia menggedor pintu klinik berulangkali hingga ada seorang bidan yang keluar dan langsung mengecek kondisi anaknya. Setelah dicek, anaknya kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.


"Dia memeriksa anak saya lalu menyebutkan bahwa anak saya sudah meninggal," ucap dia.


Tak ada penjelasan dari pihak klinik soal penyebab anaknya meninggal dunia. Anaknya bahkan tak diberi surat kematian. Dari sana, Erlangga bergegas menuju ke RS Jasa Kartini Tasikmalaya karena berharap anaknya masih hidup. Di sana, anaknya sempat ditangani hingga dinyatakan meninggal dunia dan diberi surat kematian.


Ketika itu, kata Erlangga, dokter di rumah sakit itu pun terkejut saat tahu anaknya tak ditempatkan di inkubator padahal berat badannya tak normal. Mestinya, anak dengan berat sekitar 1,5 kilogram ditempatkan di inkubator selama 7 hari dan diberikan banyak ASI.


"Minimal inkubator untuk bayi dengan BB 1,5 kilogram adalah selama tujuh hari atau sepuluh hari menurut suster di Rumah Sakit Jasa Kartini, mereka menanyakan melahirkan di mana karena kaget kok bayi dengan BB tersebut dibolehkan pulang," kata dia.


Polisi selidiki


Usai peristiwa itu, Erlangga mengaku sempat kembali mendatangi Klinik A untuk meminta penjelasan. Akan tetapi, tak ada bidan yang menemuinya. Kasus itu pun akhirnya dilaporkan ke Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.


Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan mengenai kasus dugaan malapraktik tersebut. Kini, pihaknya sedang melakukan rangkaian penyelidikan.


"Ditangani Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dan sedang dilakukan penyelidikan," kata dia.


Sumber: kumparan

Halaman:

Komentar