Di mana PDIP memiliki harapan kalau Kaesang bisa mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
"PDIP berharap Kaesang dukung Ganjar, tapi tak ingin juga Kaesang "besar kepala" karena ketua umum partai non-parlemen dengan mudah bertemu Ketua Umum Megawati sebagai Partai Penguasa saat ini," terangnya.
"Ini menunjukkan PDIP, dalam bahasa halusnya, ada mekanismenya, bahasa kasar mengutip anak sekarang, 'siapa elo, main minta ketua ketum' Jadi PDIP, gengsi tapi butuh," sambung Efriza.
Lebih lanjut, Efriza juga menilai kalau PDIP tidak ingin dilihat setara dengan PSI apabila memudahkan Kaesang menemui Megawati.
"PDIP tentu tak mau pertemuan Kaesang dengan ketua umumnya, membuat PSI sebagai partai non-parlemen, semakin 'besar kepala" karena pertemuan Kaesang dan Megawati, di mata publik bahwa PSI seolah telah sederajat level partainya," tuturnya.
Kaesang sempat mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Megawati usai didapuk menjadi Ketua Umum PSI. Mendengar keinginan Kaesang, Puan langsung menyodorkan syarat.
"Ayo Mas Kaesang ketemu Mbak Puan dulu," kata Puan usai memberikan materi di Rakernas ke-IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2023).
"Ayo kapan mau ketemu Mbak Puan? Yuk, nih udah ditunggu nih sama Mbak Puan, Mas Kaesang," sambung dia.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Pengamat Sebut Alasan Pragmatis dan Perlindungan Hukum
Jokowi Absen dari Kongres Projo III karena Alasan Kesehatan, Gelar Open House di Solo
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat