Saat tampil di UI, Ganjar dianggap tidak memiliki empati pada mahasiswa UI yang masih menggunakan gas melon atau gas 3 kilogram. Bahkan, audiens yang angkat tangan disebut sebagai orang miskin. Sedangkan di UGM, Ganjar dianggap merendahkan profesi MC dan jurnalis.
"Dua kali blunder itu sudah pasti merugikan PDIP. Sebab itu, partai berlogo banteng moncong putih itu harus berpikir ulang, tinjau kembali pencapresan mantan Gubernur Jateng itu," kata Muslim, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/9).
Karena, tambah Muslim, kampus merupakan salah satu parameter, tolok ukur seseorang dalam kompetensi kepemimpinan nasional. Maka, PDIP tak akan mendapat dukungan dari dunia kampus jika Ganjar terus-terusan blunder.
"Mending bongkar dan buang Ganjar, pasangkan Puan dengan Prabowo. Mempertahankan Ganjar, berarti PDIP siap kalah," pungkas Muslim.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda & Adidas, Efisiensi atau Ancaman Demokrasi?
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan Hukum & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh Bukan Subversi, Pakar Hukum: Itu Hak Konstitusional Warga
Putri Candrawathi Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Hukuman 1 Bulan