"Terbukti dari postingan-postingan opini yang dimuat merupakan tulisan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya."
"Lebih bersifat tendensius, menyebar kebencian dan memancing provokasi bernuansa SARA," lanjut dia.
Akan tetapi saat itu Alifurrahman menilai seharusnya PP Muhammadiyah melaporkan penulis konten, bukan dirinya.
Ia menganggap laporan PP Muhammadiyah atas dirinya tak memiliki kaitan dengan konten yang dipermasalahkan.
"Kalau ada kontennya harusnya kan yang dilaporkan (penulis) kontennya. Kalau melaporkan saya kan enggak ada hubungannya," ujarnya, Rabu (11/10/2017).
Di tahun yang sama, ia juga dilaporkan Perindo atas dugaan fitnah.
Diketahui, pada 2015 silam, Alifurrahman pernah diundang ke Istana Merdeka, Jakarta.
Lewat di Instagram, ia mengunggah enam foto yang memperlihatkan dirinya berada di Istana Merdeka.
Menurut akun Facebook-nya, Alifurrahman memiliki nama lengkap Alifurrahman S Asyari.
Ia menuliskan dirinya berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Selain Facebook, Alifurrahman juga memiliki akun Instagram, @alifurrahman, yang per Senin (18/9/2023), tercatat mempunyai lebih dari 4.800 pengikut.
Artikel Terkait
KPK Usut Tuntas Korupsi Kereta Cepat! Warisan Jokowi yang Disorot
Desak Prabowo Reformasi Polri, Jenderal Gatot: Jangan Mendahului Kebijakan Presiden!
Luhut Ditegur Warganet: Jangan Coba Atur Presiden Prabowo!
Satu Tahun Prabowo-Gibran Memimpin: Jokowi Apresiasi dan Soroti Evaluasi Mendesak