Dokumen Intelijen Bocor, CIA Bakal Cawe-cawe Pilpres 2024

- Senin, 11 September 2023 | 00:00 WIB
Dokumen Intelijen Bocor, CIA Bakal Cawe-cawe Pilpres 2024

NED juga sudah mempersiapkan bibit-bibit kandidat Pemilu 2024, yaitu lulusan dari program pelatihan NED. Artikel menyebut lulusan NED sudah menjadi anggota terkemuka untuk puluhan parpol dan LSM. Banyak dari mereka mencalonkan diri pada Pemilu 2024.


Skenario Pilpres 2024


Selain memainkan skenario Pemilu 2024 dalam taraf legislatif, AS juga membuat skenario terkait Pilpres 2024. Dokumen yang bocor menyebut perwakilan IRI bertemu dengan pejabat tinggi Kedutaan Besar AS di Jakarta, Ted Meinhover.


Ketika itu, Meinhover menyampaikan kekhawatiran Washington terkait elektabilitas Prabowo Subianto yang meningkat secara dramatis. Sementara di sisi lain, peringkat Anies Baswedan menurun.


Meinhover juga menyayangkan Presidential Threshold 20 persen untuk mengajukan capres.


"Jika ambang batas tersebut dihilangkan, akan ada lebih banyak kandidat dalam pemilu, dan AS akan memiliki lebih banyak pilihan," tulis artikel tersebut, mengutip Meinhover.


Terlepas dari hasil Pilpres 2024, Meinhover mengatakan Washington perlu menjaga hubungan persahabatan dengan semua pihak di Indonesia.


Menggerakkan Serikat Buruh


Kemampuan AS tidak hanya sampai di situ. AS juga memiliki cara untuk menggerakkan massa di Indonesia. AS telah menggunakan hibahnya untuk mendapat pengaruh di antara serikat buruh di Indonesia.


Salah satu buktinya adalah demonstrasi selama 17 Agustus lalu untuk menolak Presidential Treshold dan UU Ciptaker. Bahkan laporan IRI mencatat pihaknya memberikan Rp 1 juta kepada ketua serikat buruh Pandeglang untuk melancarkan demonstrasi di Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara pada 9 Agustus


BIN Sudah Memperingatkan


Operasi yang dilakukan oleh NED sudah bukan menjadi rahasia lagi. Badan Intelijen Negara (BIN) disebut sudah mencium gelagat NED. Bahkan BIN dengan tegas sudah memperingatkan para pejabat AS untuk tidak ikut mencampuri urusan dalam negeri RI.


Sebaliknya, AS justru seakan termotivasi untuk melancarkan berbagai operasi rahasia di Indonesia sembari mencari celah hukum.


Bagi Washington, "pemerintahan yang tepat" di Indonesia tidak dapat disepelekan. Meningkatnya persaingan dengan China, membuat Indonesia semakin penting. 


Sumber: rmol

Halaman:

Komentar