Lebih lanjut, SBY mengkritik Partai NasDem karena dianggapnya tidak memberikan contoh yang baik dengan melanggar kesepakatan yang telah disepakati.
Dia juga tidak bisa membayangkan Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak jujur.
"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya. Bagaimana nanti kalau memimpin," ucap SBY.
Selain itu, SBY juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip koalisi politik. Bagi SBY, koalisi adalah alat untuk mencapai tujuan bersama dan memastikan stabilitas dalam pemerintahan.
Tindakan yang merusak kesepakatan dalam koalisi dapat mengancam kohesi politik dan memunculkan ketidakpastian dalam pemerintahan.
SBY juga menegaskan bahwa dalam dunia politik, kepercayaan dan kejujuran merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat Indonesia berhak memiliki pemimpin yang dapat diandalkan dan memegang komitmen mereka dengan teguh.
Kekhawatiran SBY terhadap ketidakjujuran dan ketidakamanahan dalam kepemimpinan merupakan dorongan kuat untuk mengingatkan bahwa nilai-nilai moral harus dijunjung tinggi dalam politik.
Sumber: suara
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas