Pertemuan tersebut mendapatkan protes dari mantan rekan-rekan Budiman sesama aktivis 98. Mereka menilai Prabowo Subianto sebagai orang yang harus bertanggung jawab terhadap pelanggaran HAM penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998. Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Menurut catatan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) ada 13 orang yang hilang dan tak diketahui rimbanya hingga saat ini. Empat diantaranya adalah para aktivis Partai Rakyat Demokratik yaitu: Wiji Thukul, Bima Petrus, Herman Hendrawan, dan Suyat.
Prabowo sendiri mengakui bahwa dirinya menjadi komandan dari Tim Mawar, tim dari kesatuan Kopassus yang melakukan penculikan terhadap para aktivis 98. Dalam wawancara dengan Tempo pada 2013, dia menyatakan bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Prabowo menyatakan saat itu dirinya hanya menjalankan tugas saja.
"Ya, saya katakan, kadang dalam pemerintahan, kita sebagai alat pemerintah menjalankan misi yang dianggap benar. Begitu ada pergantian pemerintah, pemerintah baru menganggapnya tidak benar. Saya kan hanya petugas saat itu," kata dia.
Meskipun demikian, Prabowo yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan tidak pernah diseret ke meja hijau atas perbuatannya itu. Dia hanya sempat diadili oleh Dewan Kehormatan Perwira TNI saat itu. Dewan yang diketuai oleh Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo dan beranggotakan enam perwira berpangkat letnan jenderal, yaitu Djamari Chaniago, Fachrul Razi, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, Arie J. Kumaat, serta Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya memutuskan untuk memecat Prabowo.
Pasca peristiwa 98 itu Prabowo memang sempat terbang ke luar negeri, tepatnya ke Yordania. Bahkan dia disebut sempat mendapatkan tawaran warga kenegaraan dari salah satu negara Timur Tengah tersebut.
Adik Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo sempat mengklarifikasi bahwa kepergian abangnya bukan untuk melarikan diri. Dia menyatakan Prabowo ke luar negeri untuk urusan pengobatan dan bisnis.
Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan bertarung dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ketiganya hingga saat ini telah membangun koalisi yang bisa mengusung mereka.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Pengamat Sebut Alasan Pragmatis dan Perlindungan Hukum
Jokowi Absen dari Kongres Projo III karena Alasan Kesehatan, Gelar Open House di Solo
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat