Selain mengkritik pemerintah saat ini, Faizal juga menyinggung gerakan oposisi yang hingga kini belum maksimal. Ini berakibat kepada rakyat menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024.
"Para elite bangsa dan elemen gerakan di akar rumput terlihat renggang, tidak solid. Padahal, peluang perubahan terbuka lebar," jelas Faizal.
"Kesenjangan elite bangsa dan jejaring rakyat di berbagai level, menyebabkan rezim Jokowi tetap unggul dalam konsolidasi kekuasaan. Bukan rezim Jokowi kuat, tapi oposisi tidak kompak," sambungnya.
Sayangnya, kata kritikus politik itu, kekuatan oposisi melemah dan tampak terbelah untuk memilih antara memenangkan figur capres pro perubahan atau gerakan ekstra konstitusi untuk melucuti kekuasaan Jokowi.
"Beredar isu 10 Agustus, sejumlah elemen rakyat akan melakukan aksi besar-besaran. Semoga demo tersebut tidak berujung chaos. Perlu ekstra hati-hati agar tidak terjebak operasi ‘po’licik’ rezim Jokowi," pungkas dia.
Sumber: suara
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya