Ia bahkan menyayangkan dalam penyelenggaraan pemilu kali ini, PT masih tetap diberlakukan. “Dan kalau liat judicial review diusulkan semua lapisan masyarakat Indonesia, bahkan yang berdiaspora, tapi KO dia, kalah,” ungkap Siti.
Menurut Siti, ini yang nanti kedepan, baik pihaknya maupun Partai Buruh, meminta seluruh partai politik untuk melakukan revisi terkait PT sendiri karena mereka semua sudah merasakan kerumitannya. “Golkar merasakan, Gerindra merasakan, PKB merasakan, semua partai menengah merasakan, tidak bisa mandiri dia,” tegas Siti.
Ia bahkan menyayangkan untuk pertama kalinya partai-partai politik banyak yang tidak percaya diri untuk membangun koalisi sebagai upaya mengusung calonnya masing-masing. Untuk itu, dengan adanya revisi PT ini diharapkan payung konstitusi dapat melindungi independensi dan rasa percaya diri. “Kok ya nunggu cawe-cawe. Ini yang membuat jengkel kita. Partai ya jangan letoy begitu,” tegas Siti.
Sumber: inilah
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Usai OTT KPK 2025: Uang Rp1 Miliar Disita
Luhut Disebut Dewa Penyelesai Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Faktanya
OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Fakta, Respons UAS, dan Kronologi Terbaru
Dugaan Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta & Analisis Pakar Ekonomi