GELORA.ME - Staf Khusus Menteri Keuangan,Yustinus Prastowo, memberikan tanggapan terhadap beberapa kritikan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Salah satu kritikan AHY adalah tentang meningkatnya utang pemerintah dan BUMN selama pemerintahan Jokowi.
Dalam responsnya, Prastowo menyatakan bahwa pidato AHY mengandung pesimisme, meskipun ekonomi Indonesia telah diakui sebagai "bright spot" di tengah krisis ekonomi global. Prastowo menawarkan 14 poin sanggahan sebagai bentuk diskursus yang sehat dan terbuka.
"Pidato politik yang menggelitik. Saat dunia menjuluki kita 'bright spot' di tengah suramnya ekonomi global, tudingan 'mandek' bahkan mundur hanya menebar pesimisme," kata Prastowo, dikutip pada Senin (31/7/2023).
Selanjutnya, Prastowo menyebut bahwa pembangunan infrastruktur harus dipercepat untuk meningkatkan konektivitas, mengurangi biaya logistik, dan mendorong sektor ekonomi baru, sehingga daya saing dapat meningkat dan kesejahteraan dapat merata.
Prastowo juga menyampaikan data terkait belanja pemerintah untuk perlindungan sosial, petani, dan UMKM, serta berbagai program pemberdayaan melalui subsidi bunga, UMi, KUR, Prakerja, dan pelatihan di BLK.
AHY daftar caleg Partai Demokrat di KPU, Minggu (14/5/2023). (Suara.com/Rakha)
Artikel Terkait
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh