GELORA.ME - Menko Polhukam, Mahfud MD bicara terkait fenomena akun buzzer sosial media yang akan menjamur menjelang tahun politik, termasuk Pemilu 2024 mendatang.
Mahfud mengatakan, buzzer kerap dikaitkan dengan tujuan tertentu dan dibiayai. Namun, hingga kini tak ada bukti pihak mana yang menggunakan buzzer dengan biaya tertentu.
“Yang disebut buzzer resmi yang katanya dibayar itu, itu selalu katanya-katanya, ketika ditanya siapa yang bayar, siapa yang mengorganisir, tidak ada yang bisa membuktikan juga,” kata Mahfud kepada wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (18/7).
Menurut Mahfud, keberadaan Buzzer ini sulit diidentifikasi. Sebab, siapapun bisa menjadi buzzer dan menyerang orang yang berseberangan dengan kepentingannya.
“Tentang buzzer itu kan sulit diidentifikasi ya. Kadang kala setiap orang menjadi buzzer untuk siapa pun. Kadangkala A menjadi buzzer untuk nyerang B, besoknya sudah nyerang si C, dan itu silang,” tambahnya.
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun