Sontak cuitan Said Didu itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang menilai tak mungkin BUMN lepas dari unsur politik.
"BUMN kl bebas dari politik maka sdh tumbuh besar skg. Dari dulu BUMN itu ibarat tanaman BONSAI hidup,kecil dan bagus dipandang saja," tulis @ZamhariBasyi**.
"R1 membenci Anies, kebawahnya ikut jamaah benci Anies. Ini dipertontonkan ke Rakyat," kata @Alfian****.
"Tekanan dari atas begitu besar sehingga yg dibawah takut tp begitu tekanan itu hilang yg di bawah bebas ber expresi," ucap @boeloe**.
"Waktu jualah yg membuktikan, gak tau malu emang," sambung @steven_*****.
Diketahui, pada Formula E 2022, BUMN tidak menjadi sponsor lantaran disebut proposal kerja sama acara dari panitia baru masik ke BUMN sekitar sebulan sebelum balapan.
Padahal seharusnya, menurur Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga, sponsor perusahaan pelat merah harusnya diberikan tiga bulan atau setahun sebelum acara. Sehingga bisa dilakukan kajian sebelum mengambil keputusan aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat.
Sumber: jatimtimes
Artikel Terkait
Bonatua Silalahi Laporkan KPU & ANRI ke Bareskrim Soal Ijazah Jokowi: Kronologi Lengkap
Alasan Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Status Hukum hingga Rekam Jejak
Risiko Hukum Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh dengan APBN, Prabowo Diperingatkan
KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Suap Bupati Kolaka Timur: Pejabat Kemenkes hingga Orang Kepercayaan